PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menyelenggarakan Seminar Anak bertajuk “Hak Asasi Manusia (HAM) dan Perlindungan Jiwa Anak” pada Kamis, 21 September 2022, bertempat di Ruang Diorama UIN Jakarta. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang akademisi dan praktisi, dengan moderator Dzurrotun Ghola, M.Si (ASN Kasi Kesos Kecamatan Serpong, Puspemkot Tangsel). Seminar dibuka dengan opening speech oleh Dr. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag., selaku Kepala PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta menghadirkan keynote speaker Prof. Amelia Fauzia, Ph.D., Ketua LP2M UIN Jakarta.
Sesi diskusi utama menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu Nadya Kharima, M.Kesos. (Koordinator Anak PSGA UIN Jakarta) dan Dr. Yuniyanti Chuzaifah (KOMNAS Perempuan), yang memberikan perspektif mendalam terkait isu perlindungan anak, khususnya dari aspek hak asasi manusia dan kesejahteraan psikologis. Dalam paparannya, para narasumber menekankan bahwa perlindungan anak tidak hanya terkait dengan hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan, tetapi juga perlunya pemenuhan hak emosional dan psikologis anak agar mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan mendukung.
Selain itu, seminar ini juga menyoroti tantangan nyata yang dihadapi anak-anak di Indonesia, mulai dari kekerasan fisik maupun verbal, eksploitasi, hingga permasalahan kurangnya ruang aman bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, peran keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat menjadi sangat penting untuk saling bersinergi menciptakan ekosistem yang ramah anak. Diskusi berjalan interaktif dengan antusiasme peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, serta para pemerhati isu anak, yang turut mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan selama sesi tanya jawab berlangsung.
Melalui seminar ini, PSGA UIN Jakarta berharap dapat memperkuat pemahaman dan kesadaran seluruh lapisan masyarakat mengenai pentingnya melindungi hak anak sebagai bagian dari hak asasi manusia yang mendasar. Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendorong lahirnya generasi penerus bangsa yang terlindungi, berdaya, serta memiliki jiwa yang tangguh menghadapi berbagai tantangan zaman.